"COUNTERTRANSFERENCE" DALAM PSIKOTERAPI DINAMIK

Sylvia D. Elvira

Countertransference merupakan fenomena yang sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, baik sebagai dokter maupun sebagai psikiater khususnya. Istilah countertransference sering dipandang sebagai hal yang menghalangi terapi.

Sejalan dengan perkembangan ilmu psikoterapi, didapatkan bahwa countertransference tidak mungkin dihindari dalam proses psikoterapi dan justru kita dapat memperoleh data dan tilikan dari proses tersebut.

Perkembangan teori self psychology telah memperkaya konsep, pengertian manifestasi klinis serta penatalaksanaan countertransference; antara lain bahwa fenomena transference-countertransference dapat beroperasi pada tingkat perkembangan dan maturasi yang berbeda-beda (selain transference neuroses, terdapat juga narcissistic transference, yang terdiri atas idealizing transference dan mirror transference).

Dengan pemahaman yang mendalam mengenai pelbagai macam fenomena tersebut, akan meningkatkan pemahaman kita tentang hubungan dinamik dokter-pasien serta pemahaman penatalaksanaan pasien secara menyeluruh.

Countertransference dapat terjadi pada berbagai macam psikoterapi, baik dinamik maupun non-dinamik. Hal yang penting ialah bahwa fenomena tersebut mempengaruhi semua bentuk psikoterapi, tanpa memperhatikan tujuan maupun teknik yang digunakan.

Keberhasilan psikoterapi tentunya tergantung dari banyak faktor lain selain countertransference.

Makalah ini akan membahas proses terjadinya, saran untuk mengenali dan memahami, serta mengatasi atau memanfaatkan countertransference dan nilai terapeutiknya dari sudut pandang dinamik, disertai ilustrasi beberapa kasus.

Bagian Psikiatri FKUI/RSUPNCM

Jl. Salemba Raya no. 6 Jakarta Pusat 10430