PENGOBATAN DEPRESI PADA PASIEN DENGAN KONDISI MEDIK LAIN

Sasanto Wibisono

Depresi pada pasien dengan kondisi/penyakit medik lain merupakan hal yang sering dijumpai. Bila tidak dideteksi dan diberikan terapi dengan baik, keadaannya akan saling memberatkan dan dapat memperburuk prognosis dan bahkan meningkatkan mortalitas.

Diagnosis depresi pada pasien demikian merupakan hal yang kompleks, dan dapat mencakup berbagai kategori diagnostik yang tidak selalu jelas. Tidak ada kategori diagnostik depresi yang dapat mencakup kondisi tersebut secara umum. Penggunaan istilah depresi primer dan sekunder merupakan salah satu alternatif praktis dari segi psikiatri-liaison.

Banyak kemungkinan hubungan aspek komorbiditas dapat terjadi. Berbagai kondisi/penyakit medik yang sering berkaitan dengan depresi pada umumnya merupakan penyakit menahun dengan dampak penderitaan yang sangat mengganggu kualitas kehidupan pasien. Tujuan peningkatan taraf kesehatan sekarang bukanlah sekedar mengatasi penyakit fisik dan kecacatan, atau memperpanjang hidup, akan tetapi lebih mengutamakan masalah kualitas hidup. Dalam hal ini pengobatan terhadap depresi semestinya menempati prioritas yang tinggi.

Berbagai jenis obat yang digunakan untuk terapi dari kondisi medik juga dapat menjadi penyebab depresi.

Sejalan dengan aspek diagnostik yang kompleks, terapi dari depresi pada pasien dengan kondisi/penyakit medik memerlukan pengkajian dan ketelitian mengenai berbagai aspek: kondisi mediknya, pengobatan yang sedang dijalani, profil efek-samping baik dari obat yang sedang dipakai maupun antidepresan yang akan diberikan, kemungkinan interaksi obat, dan dampak lanjutnya pada kualitas hidup, dsb.

Hal tersebut penting untuk penatalaksanaan terapi dan dalam menentukan jenis antidepresan yang akan dipakai. Dalam menangani hal seperti tersebut di atas, penting penguasaan dan wawasan yang luas dalam aspek psikiatri liaison.