PERBEDAAN KONSEP DAN PERILAKU KENAKALAN REMAJA ANTARA PELAJAR SLTA YANG BERASAL DARI SEKOLAH YANG MENDAPAT SKOR TINGGI DENGAN YANG BERASAL DARI SEKOLAH YANG MENDAPAT SKOR RENDAH DI KOTAMADYA SURABAYA

Jonli Indra, Fatimah Haniman, Hanafi Muljohardjono

Dilakukan penelitian terhadap konsep kenakalan pada remaja dan kemungkinan pengaruh lingkungan sekolah yang meliputi seluruh SLTA di Kodya Surabaya. Untuk ini seluruh SLTA dibagi menjadi 17 area.

Dilakukan "ranking" terhadap seluruh SLTA oleh Para guru dalam setiap area, sehingga secara keseluruhan terpilih 30 sekolah ranking atas (skor tinggi) dan 30 sekolah skor rendah.

Dari tiap sekolah terpilih diambil 5 siswa kelas I dan 5 siswa kelas III secara acak sehingga didapatkan 600 remaja SLTA. Terhadap remaja terpilih dilakukan kunjungan rumah oleh mahasiswa untuk mengisi kuesioner.

Ternyata konsep kenakalan "biasa" dan penggunaan zat terlarang tidak berbeda antara remaja dari SLTA skor tinggi dan skor rendah, tetapi dalam pengalaman perilakunya ternyata remaja dari SLTA skor rendah secara bermakna lebih tinggi dibandingkan remaja SLTA skor tinggi dengan perbedaan berturut-turut: -<0.005 dan p<0.000.

Konsep kenakalan seksual diterima secara lebih longgar oleh siswa dari SLTA skor tinggi (p<0.047) walaupun dalam aktualisasi perilakunya tidak menunjukkan perbedaan antara siswa ke 2 macam ranking SLTA tersebut.

Terdapat sejumlah perilaku yang mencerminkan disiplin dari yang rendah; kurangnya keimanan; kurangnya kejujuran serta beberapa perilaku berisiko yang dianggap wajar oleh sejumlah besar (10% - 55%) remaja SLTA.

Lab./UPF Psikiatri RSUD Dr. Soetomo

Jl. Mayjen. Prof. DR. Moestopo 6-8 Surabaya 60286