GANGGUAN KESEHATAN JIWA, ANSIETAS DAN DEPRESI PADA PEKERJA, KARYAWAN DA PEGAWAI NEGERI DI PALEMBANG

Ernaldi Bahar

Tujuan: untuk mendapatkan prevalensi gangguan kesehatan jiwa, ansietas dan depresi di kalangan pekerja, karyawan dan pegawai negeri di Palembang.

Cara: Sebanyak 2000 pekerja, karyawan dan pegawai negeri pada berbagai instansi di Palembang yang dipilih secara sistematik diminta mengisi instrumen survai yang khusus dirancang untuk penelitian ini. Instrumen survai mengandung butir-butir pertanyaan tentang variabel sosiodemografik, butir-butir dari GHQ-30 (General Health Questionnaire, Goldberg, 1972), MAS (Manifest Anxiety Scale) dari Taylor (Graham, 1979), dan Zung SDS (Self-rating Depression Scale, Zung, 1965). Setiap calon responden terpilih diberi waktu antara 15-20 menit untuk mengisi sendiri instrumen survai, yang dikumpulkan oleh petugas lapangan begitu selesai diisi.

Hasil: Sebanyak 1754 responden berhasil mengisi instrumen survai, terdiri dari 1224 (69,8%) pria dan 530 (30,2%) wanita. Analisis mendapatkan prevalensi gangguan kesehatan jiwa sebesar 23,5%, ansietas 11,4%, dan depresi 1,3%.

Kesimpulan: Prevalensi gangguan mental di kalangan pekerja, karyawan dan pegawai negeri di Palembang menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan angka yang diperoleh dari survai sebelumnya yang sebesar 17,1% (Bahar, 1995). Tingginya angka prevalensi gangguan ansietas dibandingkan dengan depresi diperkirakan berkaitan dengan tingginya tekanan hidup yang dialami.