HOMOSEKSUALITAS

Beberapa perspektif baru tentang etiologi, permasalahan dan penatalaksanaan.

dr. Lukas Mangindaan DSJ, dr. Syailendra W. DSJ

Homoseksualitas adalah suatu naluri dasar yang terbawa sejak lahir, walaupun pada umumnya kesadaran akan hal itu baru dirasakan dalam usia remaja atau dewasa. Perlu dibedakan antara orientasi homoseksual sebagai suatu naluri yang bersifat netral, dengan perilaku homoseksual yang berkaitan erat dengan nilai (value).
  • Penelitian mutakhir memberi petunjuk bahwa orientasi (naluri) homoseksual pada pria erat kaitannya dengan faktor biologik, yaitu:
  • Faktor genetik, kemungkinan besar pada segmen kromosom X yang diturunkan pihak ibu.
  • Bagian hipotalamus yang pada pria homoseksual berbeda secara struktural dari pria heteroseksual.
  • Orientasi homoseksual pada wanita besar kemungkinannya dipengaruhi oleh hormon androgen yang berlebihan terhadap otak janin selama dalam kandungan.
  • Faktor pengaruh lingkungan, pendidikan serta sosial budaya yang tadinya dianggap sebagai faktor penyebab primer, kini besar petunjuknya bahwa hal itu berperan dalam terjadinya:
  • Kondisi homoseksualitas yang egodistonik atau yang egosintonik, tergantung dari seberapa jauh individu homoseksual itu menginternalisasi sikap homofobik dari masyarakat, sehingga menimbulkan ada atau tidaknya konflik dalam dirinya.
  • Manifetasi dari perilaku homoseksual.

Faktor-faktor inilah yang sering menjadi sumber masalah.

Penatalaksanaan kini tidak ditujukan terhadap upaya mengubah orientasi homoseksual menjadi heteroseksual, melainkan:

  • Membantu mengubah kondisi egodistonik menjadi egosintonik.
  • Membantu mengubah (apabila ada) perilaku yang membahayakan kesehatan (misalnya penularan AIDS) menjadi perilaku yang lebih aman, bertanggung jawab bagi diri sendiri dan (kalau ada) terhadap pasangannya, serta (bila perlu) disesuaikan dengan nilai pribadi dari pasien, bukan berdasarkan nilai pribadi terapis.
  • Dalam skala luas, mengubah persepsi dan sikap homofobik dalam masyarakat (termasuk dalam sebagian kalangan terapis).

Bagian Psikiatri FKUI/RSCM

Jl. Salemba 6, Jakarta 10430